sangsi ku saksikan burung - burung bernyanyi di pagi hari nan cerah ini.
ia begitu bahagia dan tenang.
sangsi ku perhatikan angsa berbaris mencari nafkah pagi hari ini.
mereka begitu serasi dan harmoni
angin bersandar dalam ketundukan,
awan menari dalam kenangan,
lambaian daun menyejukkan awal kehidupan dunia pagi ini
semakin mata ini menari
semakin kuasa Allah tampak dalam dinding - dinding dunia
kuperhatikan di ufuk timur dunia fana
kiriman cahaya tenang dari senyuman Ayah menerangi sang anak.
"kamu harus belajar rajin ya. ayah pergi kerja dulu. harus banggakan bangsa!"
dibagian ufuk barat muncul serinai warna kehidupan kedua
"wahai, istriku. sungguh aku akan mencari nafkah demi keridhaan Allah hari ini. Do'a kan aku tuk selalu dalam kasihnya"
"tentu saja, Kang Mas ku tersayang karena Allah. demi Allah, penguasa hidup, sungguh jika sayang mu dan usahamu karena Allah. Ia kan selalu lindungi mu"
Mata ini menyapa kesibukan telinga dalam noda-noda hidup tanpa batas
untaian kata-kata cinta menyejukkan jiwa kosong tanpa batas ini.
menegukkan segelas air dalam kekeringan jiwa.
masihkah jiwa ini merasa kosong?
disaat tengarai harapan memenuhi satu dua cinta dalam hidup
Ya, Malikul Haq.
engkau jadikan kejadian Cinta dalam harapan jadi
engkau susupkan wibawa Sayang dalam nostalgia kasih Mu.
penuhi Jagad dalam satu HURF,
"Sayang Karena Engkau"
sungguh Dunia milikmu, dan Cinta ada pada Mu.
lindungi hamba-hambamu ini tuk selalu terjaga dalam Cinta Mu, Ya Rahim...
=> Riyan Al-Fajri
0 komentar:
Posting Komentar