23 September 2010

~Indah Pada Watunya~

Dikisahkan pada suatu hari ada seorang hamba memohon kepada Allah agar diberikan bunga mawar yang sangat indah dan seekor merpati putih yang cantik.

Namun pada saat itu sihamba malah mendapatkan kaktus dan seekor ulat bulu yang menjijikan.

kemudian, Sihamba berkeluh, " Ya Allah, aku meminta bunga mawar yang indah. tetapi mengapa Engkau berikan aku kaktus ini?
Ya Allah, aku meminta seekor merpati putih yang cantik. tetapi mengapa Engkau justru berikan hewan yg menjijikkan ini? aku kecewa.."

seiring waktu, dengan berat hati si hamba pun merawat kaktus dan ulat bulu itu dengan memberinya dedaunan yang dicarinya dari hutan. Hari demi hari dia lalui sambil memikirkan " setiap kejadian pasti ada hikmahnya, namun apa hikmahnya dari ini semua? "

Suatu pagi, si hamba tercengang, ia melihat kaktusnya berbunga dan bunganya lebih indah dari bunga mawar. kemudian ia lihat si ulat bulu, tetapi yang ia lihat ulat bulu itu telah berubah menjadi kempompong dan akhirnya menjadi kupu-kupu yang sangat cantik dan lebih cantik dari merpati putih.

tiba-tiba mata sihamba berkaca, " Ya Allah, ampuni hamba. ternyata Engkau berikan apa yang aku butuhkan bukan apa yang aku inginkan. aku tersadar bahwa segala sesuatu akan INDAH PADA WAKTUNYA dan aku harus bersabar juga ikhtiar untuk itu. Terimakasih ya Allah..."
Baca Selengkapnya...

18 September 2010

~ Cukup cintai ia dalam diam ~

Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam ...


karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ...

kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang, kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya..


karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu.. menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu ..

karena diammu bukti kesetiaanmu padanya ..
karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH swt. pilihkan untukmu ...

ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan ALi ?
yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ...
tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah

karena dalam diammu tersimpan kekuatan ... kekuatan harapan ...
hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ...
bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap padanya ?

dan jika memang 'cinta dalam diammu' itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata,
biarkan ia tetap diam ...

jika dia memang bukan milikmu, toh Allah, melalui waktu akan menghapus 'cinta dalam diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat ...

biarkan 'cinta dalam diammu' itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu menjadi rahasia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu ...


Cukup cintai ia dalam diam…
bukan karena membenci hadirnya…tapi menjaga kesuciannya bukan karena menghindari dunia…tapi meraih surga-Nya bukan karena lemah untuk menghadapinya…tapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu halus dan menyelusup..

Cukup cintai ia dari kejauhan…
karena hadirmu tiada kan mampu menjauhkannya dari cobaankarena hadirmu hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangankarena hadirmu mungkin saja ‘kan membawa kenelangsaan hati-hati yang terjaga…

Cukup cintai ia dengan kesederhanaan…
memupuknya hanya akan menambah penderitaan menumbuhkan harapan hanya akan mengundang kekecewaanmengharapkan balasan hanya akan membumbui kebahagiaan para syaitan…

Maka cintailah ia dengan keikhlasan
karena tentu kisah fatimah dan ali bin abi thalib diingini oleh hati…tapi sanggupkah jika semua berakhir seperti sejarah cinta Salman Al Farisi…?
Baca Selengkapnya...

10 September 2010

~Anugerah Idul Fithri 1431H : Maafkan Ibu, nak!!!~

Ada hati yang mengharu biru sebelum hari kemenangan tiba, ketika ada seorang Ibu yang harus berpisah dengan puterinya. Berpisah karena hal yang begitu membuat hati perih.
Tiba-tiba 2 hari sebelum hari kemenangan tiba, gadis itu menemukan sebuah amplop dari bawah pintu. Dia hendak terburu-buru membuka amplop itu yang berisikan kertas yang bertuliskan:

"Assalamu'alaikum,

nak, apa kabarmu? semoga Allah senantiasa menganugerahimu ni'mat sehat dan bahagia nak!.
Maafkan ibu yang mengirim surat ini. Mungkin ibu fikir kamu terlalu sibuk dengan kegiatanmu sehingga ibu takut untuk menelponmu atau hanya sekedar mengirim sms padamu. jika saja surat ini telah kau ambil dan kau tau apa isinya, mungkin setidaknya kini kau tengah membaca tulisan ibu ini.

Nak, ibu sangat rindu padamu. Ibu menyesal mengapa kita harus terpisah, ibu menyesal karena itu adalah akibat dari kesalahan ibu.
Nak, maafkan ibu atas semua itu.
Nak, maafkan ibu karena ibu tak bisa memberimu apa-apa selain rasa sayang dan cinta ibu untukmu.
Nak, ibu tak punya apa-apa untuk ibu berikan padamu.
Nak, mungkin kehidupanmu disana bisa lebih berarti dari pada kau harus hidup bersama ibu.

Maafkan ibu nak, karena untuk lebaran kali inipun ibu tak bisa membelikanmu baju baru seperti ibu-ibu yang lain. Bukan ibu tak mau, tapi memang ibu tak punya.
tapi nak, pahamilah bahwa segala hal yang baru dari kehidupan duniawi tak akan pernah abadi. Jika ibu tak mampu memberikan segalanya untukmu dari hal duniawi, sekali lagi maafkan ibu.

Nak, ibu hanya bisa memberimu 1 hal yang semoga dapat abadi.
Nak, ingatkah akan ayat - ayat suci dan hadits yang menggambarkan seorang ibu?
Nak, Rasulullah pernah bersabda bahwa salah satu do'a yang mustajab dan dikabulkan oleh Allah baik itu do'a baik maupun do'a buruk adalah do'a dari seorang ibu.
Nak, do'a ibu itu sungguh mustajab!

dan ibu akan memberikan hadiah do'a baik dan terindah itu untukmu, nak!!!
Ibu rindu sekali padamu...
do'a ibu untukmu lah yang membuat ibu selalu merasakan kau tetap ada bersama ibu."

Airmata tak terasa berderai dipipi gadis itu, ada rasa sesak didada, haru, sedih, bahagia.

" untuk ibu yang bersusah payah mengandungku,
untuk ibu yang bertarung antara hidup dan mati karena melahirkanku,
untuk ibu yang selama 2tahun tak kenal lelah menyusuiku,
untuk ibu yang menyuapi aku makan,
untuk ibu yang pernah memukulku dengan sapu karena aku nakal,
untuk ibu yang saat aku usia 6 tahun menangis khawatir karena aku tertabrak motor,
untuk ibu yang kecemasannya luar biasa membawaku ke RS karena telingaku berdarah akibat kecelakaan kecil,,,
untuk ibu yang berderai airmata karena harus melepasku untuk tinggal bersama ayah...

Oh...ibu...
akulah yang seharusnya bersimpuh dikakimu...
memohon maaf kepadamu...
atas ketidakpedulianku padamu...
sungguh aku tak menginginkan apapun, bu...
kecuali pada detik ini aku bisa memelukmu..."

Baca Selengkapnya...

Jika saja bukan karena keridhaan-Mu, Apa yang dapat dilakukan oleh manusia yang seperti debu ini dengan Cinta-Mu? #Izza Rupaida Febriani#