30 Mei 2010

Jika engkau mencintai seseorang

Jika engkau mencintai seseorang
Maka ingatlah kepada Yang Maha Menciptakan kekasihmu,
Ialah Allah Subhana Wa Ta'ala

Jika Engkau mencintai seseorang,
Maka ingatlah kepada Yang Maha menggenggam hati kekasihmu,
Ialah Allah Subhana Wa Ta'ala...

Jika Engkau mencintai seseorang,
Maka ingatlah Kepada Yang Maha menguasai kekasihmu,
Ialah Allah Subhana Wa Ta'ala..

Dan Jika Engkau mencintai seseorang ,
Maka ingatlah kepada Yang Maha menanamkan rasa cinta dalam hatimu itu,
Ialah Allah Subhana Wa Ta'ala

Karena jika Engkau mencintai seseorang,
Dan hanya kepada Allah ingatanmu tertuju,
Artinya engkau telah memahami makna cinta dan menjauhi syahwat...

(from : bulan cahaya )
Baca Selengkapnya...

Cinta


" Kelak, aku akan memberitahumu bagaimana Alloh
menciptakan manusia dari Tanah.

Hal itu, karena Yang Maha Agung
telah meniupkan nafas - nafas cinta pada tanah...


Kelak, akan aku katakan padamu,
kenapa seluruh bintang beredar sesuai orbitnya...?

Hal itu, karena Arsy Alloh melumurinya
dengan pantulan-pantulan cinta.


Kelak, akan aku katakan padamu,
Kenapa angin pagi hari berhembus...

Hal itu, karena DIA hendak membangunkan
bunga - bunga cinta yang merekah.


Kelak , akan aku katakan padamu,
Kenapa malam berbusana dengan kegelapan - kegelapannya.

Hal itu, karena DIA
memanggil manusia untuk sholat dikamar tidur CINTA...


Sungguh, aku bisa menerangkan kepadamu
tentang teka - teki alam semesta,
Satu - satunya jawaban dari setiap teka - teki itu adalah CINTA !!"




(syeikh maulana jalaludin Ar-rumi)
Baca Selengkapnya...

Begitulah Caranya!

Jika engkau belum mempunyai ilmu, hanyalah prasangka,
maka milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan..

Begitulah caranya!
Jika engkau hanya mampu merangkak,
maka merangkaklah kepada-Nya!


Jika engkau belum mampu berdoa dengan khusyuk,
maka tetaplah persembahkan doamu
yang kering, munafik dan tanpa keyakinan;
karena Tuhan, dengan rahmat-Nya
akan tetap menerima mata uang palsumu!


Jika engkau masih mempunyai
seratus keraguan mengenai Tuhan,
maka kurangilah menjadi sembilan puluh sembilan saja.
Begitulah caranya!


Wahai pejalan!
Biarpun telah seratus kali engkau ingkar janji,
ayolah datang, dan datanglah lagi!
Karena Tuhan telah berfirman:
“Ketika engkau melambung ke angkasa
ataupun terpuruk ke dalam jurang,
ingatlah kepada-Ku,
karena Aku-lah jalan itu.”




—Jalaluddin Rumi—
Baca Selengkapnya...

28 Mei 2010

Good Bye

 I can see the pain living in your eyes
And I know how hard you try
You deserve to have so much more
 I can feel your heart and I sympathize
And I'll never criticize
All you've ever meant to my life


I don't want to let you down
I don't want to lead you on
I don't want to hold you back
From where you might belong

You would never ask me why
My heart is so disguised
I just can't live a lie anymore
I would rather hurt myself
Than to ever make you cry
There's nothing left to say but goodbye

You deserve the chance at the kind of love
I'm not sure I'm worthy of
Losing you is painful to me

You would never ask me why
My heart is so disguised
I just can't live a lie anymore
I would rather hurt myself
Than to ever make you cry
There's nothing left to try
Though it's gonna hurt us both
There's no other way than to say goodbye
Baca Selengkapnya...

06 Mei 2010

Wanita yang Ingin Menjadi Angin ( Part1: Asa yang Hilang)


teeeeeeeeeeeeeeeeeetttttt…………teeeeeeeeeeeeettt….
teeeeeeeeeeeeeeeeettttttt
Tepat jam 7.00 WIB, 3 kali bel itu dibunyikan, bel pertanda harus masuknya seluruh siswa sekolah ternama di bandung.
“Huuuuhhh…huuuuhhh..hhuuuuhh” hembusan nafasku yang tak karuan karena lari2 menuju gerbang masuk sekolah,” ayoooo cepat sha…….gerbang udah mau ditutup!!! “ gemertakku dalam hati sambil terus berlari dan greget. “Huuuhhh…hahhh…huuuhh….om dian...wait me…jangan dulu d tutuuuuuuuuuuuuuup……….ahhhh…sampai juga. Makasih Om,hehehe”  sahutku pada Om dian. “ yahhh…c neng, makanya brangkat k sekolahnya mesti shubuh neng, biar ga lari2 lagi, mending ni c Om yang jaga, lah kalo giliran jaganya Pa Abbas c neng bisa tambah ngos-ngosan disuruh ‘jalan bebek’ sampai lapang basket, ayo cepat masuk k kelas!” jawab Om dian sambil menasehati c neng aku, hehe..”yoi, makasih dah Om yang baik hati, hehehehe” ekspresiku yang Watados (Wajah Tanpa Dosa )sambil mengacungkan jempol padanya membuat Om dian tersenyum. Om dian adalah satpam di sekolahku, namanya Pak Dian Hadian tapi semua siswa lebih akrab dengan memanggilnya Om dian. Perawakannya tinggi namun kecil, kira2 usianya 35an lah. Beliau cukup baik dan mudah akrab ama siswa terutama ama aku yang paling dikenal olehnya karena sering terlambat, hoho… sedangkan pak abbas tadi yang dibilang oleh Om dian adalah wakasek kesiswaan yang pagi2 sering bikin siswa yang terlambat ‘jalan bebek’ hingga k lapangan basket sambil ngambilin sampah2 di depan jajaran kelas.
“assalamu’alaikum…” salamku terdengar seantero ruangan kelas X-3, kelas yang berukuran 9x8 itu dihuni oleh 40 siswa, itulah kelasku tercinta. “ wa’alaikum salam, deuuuuhhh c neng….meni kirang nyubuh dongkap teh, Kamana wae atuh? ( c neng kurang shubuh datangnya, kemana aja?)” sindir kang jami’at paturoji, sang Ketua dikelas kami.  “hehehehhe,,,,ampun, maklum atuh kang rumah c neng paling tebih ( jauh ),,he”. Aku jawab sindirannya dengan mantab sambil menuju tempat duduk ku yang paling depan di jajaran ke tiga dari meja guru. Aku duduk bersama erti, sahabat suka dukaku selama ini, tepatnya selama 5 bulan ini yang kami baru masuk k SMA. Kami berdua cukup aktif d kelas maupun d organisasi sekolah. Aku aktif d OSIS sebagai Sekretaris 2 dan Erti aktif di Majelis Perwakilan Kelas atau yang sering dikenal dengan MPK. Meskipun masih kelas X, aku dipercaya sebagai sekretaris 2, walaupun mungkin sering membuat kak riyandi sang sekretaris umum kesal karena aku masih canggung berada dalam level yang seharusnya jabatan itu dipegang oleh seniorku, apalagi aku sangat baru aktif disebuah organisasi siswa, kemampuanku belumlah layak sebenarnya untuk berada dibidang ini. Aku tidak terlalu pandai dalam hal kerapihan dan komputerisasi. Tapi apa boleh buat, Pembina menunjukku sebagai itu, aku hanya bisa berfikir, sedikit2 aku harus bisa membantu kak riyandi.
Kelas begitu riuh dengan suara siswa sebelum masuknya guru, sebagian dari mereka ada yang lari2 sambil bawa buku catatan teman lain ke mejanya, ehm.. ada juga yang berkumpul dalam satu meja dengan mengelilingi satu buku catatan dan menyalin apa yang tertuliis dalam buku catatan itu. Kenapa coba? Karena pastinya mereka belum mengerjakan PR fisika untuk hari ini. “ sha, PR udah? Eh…ty mau curhat ni” Tanya erti padaku yang baru saja duduk. “ Alhamdulillah udah dunk, secara….pelajaran pa Askur gitu lho. Heu…bade curhat naon atuh eceu ( mau curhat apa tuh)” jawabku. Kemudian erti membenahi cara duduknya menghadapku, nampaknya serius bener… “ gini lho, uhmmm sebenernya ty teh lagi suka sama seseorang, addduuhhh tapi cerita ga ya? uhm… pokoknya cowo tu baik, dia sering terliat k mesjid buat shalat berjama’ah, itu lho di mesjid sinar mukti belakang sekolah yang deket rumah pak komite dan depan rumahnya pak Lurah Selacau. And katanya dia juga ada sodaraan ama pa dudi, guru PAI ( Pendidikan Agama Islam ) kita, lah…semakin kagum ty sama dia, udah mah dia teh mirip banget ama anak kecil yang jago kungfu d film shaolin yang sama c boboho’ huuuuuuuaaaaaa…. Keren lah sha….kumaha atuh? (gmn?)”
“beuuuuhhh,,,dirimu teh kena syndrome VMJ ( Virus Merah Jambu )???? Heuheuheuheu. Emang ketemu dimana? Udah berani bilang dia baik, inget lho….taktik rayuan lelaki itu jauh lebih dahsyat, cie….sok keren kata2ku ini…heuheu” aku meraba jidat erti dan tertawa geli, pasalnya ni anak biasanya paling anti ama yang namanya ‘cowo’, cerita dulunya cih ni anak sering dibuat patah hati kalo suka ama ‘cowo’, tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya dan lebih baik diam dari pada harus mengungkapkan. “ itu gera, yeuh….serius atuh sha, plis…help me,,,harus bagaimana? Ty ketemu dia pas malam minggu kemarin. Kan ty nginep di kostannya c wiwi bareng c ufey and c yayu trus c yayu ngenalin ty ama cowo itu. Namanya Azmi Syafrudin ihsan. Waahhhh namanya juga bagus, apalagi orangnya sha.  Jadi cowo itu tuh tetanggaan ama c yayu”  tungkas erti dengan sedikit greget padaku karena fikirnya aku malah bercanda dan menyepelekan perasaannya itu.
“ assalamu’alaikum….” Terdengar Suara laki – laki yang serentak mengagetkan aku dan erti serta anak2 sekelas yang langsung gempar mengambil posisi duduk mereka. Seorang laki-laki berbadan tegap, kurus, berkulit hitam manis yang kira2 usianya 28tahunan dan mempunyai tanda kehitam2an dijidatnya (yg katanya bekas sujud ) membuka pintu kelasku, beliau terlihat menenteng buku dan menyelendangkan tas hitam di pundak kirinya. Senyumnya selalu menebar bahagia, wajahnya serasa membuat hati menjadi sejuk dan adem. Memang benar kalau orang2 yang shalih itu selalu enak dipandang, setiap kata2nya adalah kata2 yang penuh arti dan menyejukkan. Itulah sosok yang kulihat dari pak Gugum, guru sosiologi yang hari selasa ini giliran beliaulah mengajar dikelasku pada jam pertama dan disusul oleh pelajaran fisika pada jam kedua nanti oleh pak askur.
Suasana kelas mendadak menjadi hening dan tenang. Kang jami’at langsung memimpin anak2 kelas berdo’a sebelum belajar, “ selesai….” Begitulah komando kang jami’at usai kami berdo’a. “ sha, nanti dilanjut lagi ceritanya ya..” erti berbisik ke telingaku. Aku hanya dapat mengangguk dan mengacungkan jempol sebagai tanda setuju. Ku buka tasku, ku keluarkan juga buku paket dan catatan sosiologi untuk siap mendengarkan dan memahami ilmu yang disharekan oleh pak Gugum kepada aku dan kawan2 sekelas. “ Ghiza Anif Zahrotun Ulya…?” Pa Gugum memanggilku, spontan ku angkat tangan kananku “ hadir,pak!”. “ owh, kamu toh sha pemilik nama lengkap ini. Uhm…nanti jam istirahat ke ruangan bapak ya!”. Dengan penuh Tanya dan heran dalam hati, ada apa ya? Kok d suruh k ruangannya? Ada yang salahkah denganku? “ Iya, Insya Allah pak!” sambungku masih dengan penasaran ada apa ya?
-----***-----
Kini ku cinta padanya, azmi
Aku mulai merindukan, azmi…
Saat hatiku ingin milikinya…ooohhh
Azmi ku panggil namanya, seorang pria dewasa
dia mentari menyinari..ooohhh…

erti melantunkan lagu sambil senyam senyum memakai kaos kakinya usai shalat zhuhur di mesjid sekolah dan bersegera pulang. “ ehhh…ssssttthhh….diteras mesjid nyanyi2, ndak boleh lah….nanti banyak orang yg akan keganggu dengan suaramu itu, heuheu…” ejekku kepadanya. “ yeey, biarpun…yg penting hati erti untuk akang azmi” erti menjawab dengan pandangan penuh harap dan berkhayal. Aku greget dan ku cubit pipi erti untuk menyadarkannya dari khayalan “iiiiihhhh….akang azmi lagi, VMJ mu mulai kumat dah… eh lagian lagu siapa tu? Lagu aneh…baru pertama kali dengernya juga”. “ itu lagu yg ty buat semalaman, haaaaahhhhh…..special buat akang azmi…..”. “ arrrrgggttthhh siapa sih Azmi syafrudin ihsan itu yang membuat dirimu setengaaaaah….” Huft….perkataanku terhenti dan tepatnya dipotong oleh erti, “eitz, enak saja…. Sudah ah…ty pulang. Dirimu hati2 dijalan ya beib, muuuaaachhh…assalamu’alaikum..” erti mencium pipiku dan berlalu dari hadapanku.
Hmmm,,,,rapat OSIS pada jam 14.00. perutku mulai bernyanyi “keroncongaaaaaaaaan” heu…kayak di iklan aja. “ nampaknya harus ke kantinnya A hendy ni,” niatku dalam hati dan melangkah kearah kantin. Kantin itu terletak sebelah selatan dari lapangan basket dan futsal, sehingga orang yang berada di kantinnya A hendy ini dapat menonton latihan ataupun pertandingan basket dan futsal langsung dari kantin. “ A, Mie Kocok Bandung 1 ya!!!” pesanku pada A hendy, pemilik kantin. “ ok, sip lah. Eh….kenapa belum pulang, sha?” Tanya A hendy. “ belum A, ada rapat OSIS nanti jam 14.00”. “oh…buat persiapan pertandingan basket sebandung raya itu ya sha?tadi anak2 OSIS kelas XI ngomongin itu d sini “ sambung istrinya A hendy yang juga lagi ikut jaga kantin ama suaminya. “ iya teh, buat persiapan itu. Tinggal nyari buat sponsornya aja, Insya Allah do’akan teh moga lancar deh eventnya nanti”. Lanjutku membenarkan pernyataan istri A hendy.
----***----
Ya Allah jika dia benar untukku
Dekatkanlah hatinya dengan hatiku
Jika dirinya bukan untukku
Damaikanlah hatiku dengan ketentuanmu….

Jam menunjukan pukul 02.13 WIB. Ku terbangun dengan alunan nada ‘permata yang dicari’nya Dehearty yang menyudahi mimpiku malam ini. “siapa yg telpon malam2 begini?” gumamku sambil mencoba buka mata perlahan meski masih terasa berat. Masih remang2 pandanganku, namun ku sudah bisa melhat tulisan d hpku siapa yg menelpon “ owh, Teh salma rupanya. Oke deh.. sha siap bangun teh” jawabku pada teh salma dan langsung ku matikan koneksi telponnya. Sudah 2 bulan ini aku aktif dan menjadi anggota Tahajud Call ( TC ) yang diselenggarakan oleh MQFM. Cara mengingatkan tahajudnya adalah dengan cara Misscalled orang yang akan kita ingatkan. Ini merupakan cara termudah dalam mengingatkan tahajud, meski jarak jauh dan mungkin belum pernah bertemu dengan orang yang mengingatkan tahajud kepada kita tetapi sungguh hal ini menjadi lebih indah dalam menjalin persaudaraan khususnya dikomunitas TC. Dan biasanya lagi TC mengadakan pengajian tiap bulan dibeberapa mesjid dibandung dan sekitarnya, disinilah waktu yang tepat untuk kita tahu siapa yang selalu mengingatkan kita kalau tahajud.
“wuuussshhhh….” Ku putar keran air, terasa sejuk ketika ku sentuh. Subhanallah…. Ni’mat sekali ku basuh seluruh anggota wudhuku. Sebelum ku memasuki kamarku kembali, beberapa menit ku sempatkan untuk memandangi bintang-bintang dan bulan didepan kamarku, rumahku punya ruang terbuka yang jika ku ingin lihat cerahnya hari ku tinggal lihat dari jendela begitupun ketika hujan turun. Sungguh saat-saat seperti inilah keni’matan dan ketenangan jiwa yang mengharu biru dapat ku rasakan, Its amazing….subhanallah….subhanallah…subhanallah…. tak berhenti ku bertasbih dengan semua yang telah diciptakan oleh Yang Maha Indah, Allah SWT.
Jam 3.00 WIB ku tetap terbangun dan tidak berniat untuk tidur lagi, lebih baik ku sempatkan untuk belajar. Namun disela2 itu, aku teringat lagi curhatan erti dan icha 2 minggu yang lalu. Erti yang begitu ‘tergila2’ oleh sosok Azmi Syafrudin Ihsan dan icha sahabatku yang juga sedang merasakan hal yang sama dengan erti dan entah pada siapanya icha masih belum cerita tentang hal itu, katanya sih ingin buat kejutan ‘surprise…’. Mereka membuat aku geli mendengarnya. 2 sahabatku yang sedang terkena syndrome VMJ alias Virus Merah Jambu. Bukannya aku anti dengan rasa itu, tapi sesungguhnya akupun gadis normal, punya rasa yang sama dengan mereka saat ini, hanya saja aku belum siap dan berani untuk mengatakannya atau hanya dalam sekedar curhat dengan erti dan icha.  “ jika belum siap, Cintailah ia dalam diam” kata yang mendalam bagiku yang pernah ku baca di status sahabat Facebookku. Kata2 itu mengingatkan aku pada diriku sendiri. Ya, tak ku pungkiri, 2 tahun lamanya ku menanti seorang ‘ikhwan’ yang tak kunjung datang. Cie….ekhem…batttttuk. heuheu. 2tahun yang lalu bermula kisahnya. Aku adalah gadis yang paling takut syndrome VMJ, entahlah….dulu aku sangat tidak mau tau tentang apa itu VMJ. Saat itu, kakakku baru pulang sekolah, tak seperti biasanya dia pulang bersama seorang teman untuk menginap dirumah. Temannya itu kata kakakku sih merupakan santri dari Ponpes Al-Basyariah Bandung. Ketika orang tuaku menanyakannya, teman kakakku itu akhirnya memperkenalkan dirinya kepada kedua orang tuaku, sungguh…ku lihat dia bukan laki2 biasa. Dia ternyata pemalu, apalagi saat memperkenalkan diri kepadaku. Dia hanya menangkupkan kedua tangannya tanpa menyentuhku sambil menundukkan pandangan, “saya, Rangga Muhammad Syahid. Panggil saja saya angga atau syahid”. Stttttthhh….ada 1 kesejukan ketika ku mendengarnya berbicara “Rangga Muhammad Syahid” ku mengulang namanya dalam hati. Pandangannya yang tertunduk membuatku sangat2 malu hingga akhirnya ku tundukkan pula pandanganku kepadanya, dengan cara yang sama ku kenalkan pula diriku padanya, “ Ghiza Anif Zahrotun Ulya, akang bisa panggil saya dik sha”. Setelah itu kami saling berlalu dengan aktifitas masing2.
Ku kembali ke kamarku dengan perasaan yang tak menentu, berbunga2 namun tak tau apa sebabnya. Karena hadirnya kang rangga kah dirumahku? Ah…apa arti perasaan ini?. Ku coba kendalikan hatiku kembali, ku berniat putar lagu2 nasyid untuk membuat jiwaku sadar kembali, namun sayup2 ku dengar
Ya Allah, Ya Tuhanku…
andai Kau takdirkan dia untukku menjadi teman arungi hidup ini,
satukan hatiku hatinya
Amanahkan bahagia Kemesraan selamanya…

“kok, ada lagu STAR5 ya? Hmm…punya siapa ni? Pas banget, kan sha yang lagi pengen punya kaset ni”. Ku coba mencari sumber dari mana arah lagu itu. “uhm…??? Dari kamar kakak sha? Kok bisa ya kakak sha nyetel lagu nasyid? Hmm, apa punya….ehm…aha….kang rangga yang punya. Ya! itu pasti, mana mungkin kakak sha punya kaset ini. Waaaahhh….kang rangga kok sama ya sama sha…hohoho…apa ini pertanda..????sttttttthhhh….tidak boleh berkhayal, sudahlah” Malaikat dan Setan seolah2 bertarung dijiwaku, kenapa coba sempat2nya aku berkhayal seperti itu.
Keesokan harinya, seperti biasa ku langsung aktif didapur untuk siapkan sarapan. Namun, aku tak tau sama sekali kang rangga pamit pulang dalam keadaan hari masih shubuh, maklum katanya dia harus cepat pulang karena harus mengantar kakaknya ke Bandara Soekarno-Hatta yang akan terbang ke kairo melanjutkan study disana. Kang rangga pulang tanpa aku tahu, aku hanya baru tahu saat mamah mengatakan kang rangga sudah pulang karena harus mengantar kakaknya tadi. Huft… tak tau juga kenapa, ada rasa sedih dihatiku, ada rasa yang baru saja hinggap namun sudah kembali tiada. “ Sha, sini deh!” ajak kakak ku sambil melambaikan tangannya pertanda aku harus ikuti dia ke kamarnya. “ ada apow, kakake?” tanyaku heran. “ nih,” kakakku mengasongkan sebuah kaset yang covernya para personil ‘STAR5’ group Nasyid yang terdiri dari 5 vokalis gabungan munsyid2 Bandung. “ Lho? Punya siapa?” aku masih heran. “ Nih, dari c angga, buat sha katanya. Tadi waktu dia pamit pulang sama kakak, dia titip pesan juga buat sha. Katanya gini ‘maaf tidak pamitan ama dik sha, sebenarnya angga suka ama adikmu,kang! (kang rangga memanggil akang pada kakakku), tapi angga tak ingin membuat janji, karena keluarga angga menuntut angga untuk ikut melanjutkan study seperti kakak angga sehingga kemungkinan jauh untuk saling menanti. Angga titipkan salam hangat buat dik sha, dan tolong berikan kaset ini untuknya. Jika Allah menghendaki angga dan dik sha, Insya Allah angga akan datang untuk dia dan mengambil kaset ini kembali. Namun jika tidak, simpan dan jagalah kaset ini baik2 sebagai kenang2an dari seorang ‘ikhwan’ yang menyukainya, makasih ya kang’. Noh…dia bilang kayak gitu, hahahaha…ditaksir ‘ikhwan’ euy!!!” kakak ku menceritakan semua dan berlalu dari hadapanku sambil tertawa.
Ya Allah jika dia benar untukku
Dekatkanlah hatinya dengan hatiku
Jika dirinya bukan untukku
Damaikanlah hatiku dengan ketentuanmu….

Handphoneku kembali berdering, “siapa yang telepon jam segini?uhm biarkanlah…” aku tak pedulikan handphoneku, fikiranku masih berada dalam 2 tahun yang lalu. Dengan backsound DeHearty, ku memantapkan bahwa Allah yang mengatur segalanya. Ya, semua akan indah pada waktunya, “ jika memang sayang sama dia, sayangilah dia karena Allah, Sha!” itulah nasehat pak Gugum ketika 2 minggu yang lalu menyuruhku ke ruangannya untuk merencanakan program bedah buku bersama anak2 OSIS dan Forum kajian remaja Islam, saat itu juga aku malah curhat hingga akhirnya aku ceritakan semua tentang rasa ini pada pak Gugum
Ya Allah jika dia benar untukku
Dekatkanlah hatinya dengan hatiku
Jika dirinya bukan untukku
Damaikanlah hatiku dengan ketentuanmu….
Handphoneku terus2an berdering dan membuatku harus kembali ke alam nyata dan meninggalkan lamunan kisah lalu, hingga aku kesal dan terpaksa mengangkatnya. “ hoh? Erty? Ngapain dia telpon jam segini?. ‘Hallo, Assalamu’alaikum, ado apow beib? Kurang shubuh kau telpon,” sindirku menjawab telpon erti. “ wa’alaikum salam, hiks…hiks… sha…..hiks…hiks…hiks….” terdengar tangisan diseberang telpon, “ lho, kok nangis? Dirimu kunaon ( kenapa )?shubuh2 telpon sembari nangis? Kenapa sih? Ayo..ceritalah!!!” ada kekhawatiran yang tiba2 muncul ada apa ya dengan c beibku ini?. “hiks…hiks….sha, ternyata selama ini aku salah menilai c dia, c azmi. Dia diam2 udah jadian… dia udah punya pacar. Dan… tragisnya lagi, dia tu jadiannya sama icha,hiks…hiks…” lirih erti. Ku coba mengerti dan berempati, erti menangis tak karuan, cintanya yang mendalam membuat dia sangat kecewa. “ huh, kan waktu awal sha bilang ‘hati2, taktik rayuan lelaki itu lebih dahsyat’ tapi dirimu tidak percaya, lah sekarang…sudahlah…sini menangislah dibahuku. you are not alone, I’m here with you, heu. Sudahlah beib, emang belum saatnya c kang azmi itu ditakdirkan untukmu. Percayalah semua akan indah pada waktunya. Kalau memang tidak ditakdirkan, ya berharaplah ada yang lebih baik dari dia. Huokey!!! ‘jangan bersedih oh kawanku, aku masih ada disini, semua pasti kan berlalu..aku kan selalu bersamamu!!! Eitz, 1 lagi, icha lagian tak tau kan dirimu suka pada azmi? Ya, lebih baiknya bersikap biasa2 saja pada icha, icha punya perasaan yang sama denganmu pada azmi. Jika dirimu kecewa, biarkanlah icha bahagia. Jangan sampai hubungan persahabatan kita retak hanya karena seorang laki2. Okok!!!”. Aku mencoba menghibur erti sebisanya. “ haahhh, ASA telah hilang dariku sha, ASA2….( Azmi SyAfrudin )”
“ASA ( Azmi SyAfrudin ) telah hilang dariku
Tak lagi engkau disini, awan kini telah memendung
Lukiskan Sedihku, Lirihkan hatiku
Dia bukan milikku…”

Ku dengar lirihan lagu dengan petikan gitar dari seberang telpon, huh…asa yang hilang…
Baca Selengkapnya...

Jika saja bukan karena keridhaan-Mu, Apa yang dapat dilakukan oleh manusia yang seperti debu ini dengan Cinta-Mu? #Izza Rupaida Febriani#