31 Agustus 2010
Surat dari Ayah
24 Agustus 2010
Insya Allah, Ada Jalan!!!
Aku TAK harus menangisi apa yang BUKAN menjadi milikku,
Langit d penghujung Januari lalu tak mungkn lagi ku rengkuh...
Ya Allah,
gantilah yang telah hilang
tumbuhkanlah yang telah patah
meski tak sama
yang penting itu terbaik menurut pilihan-Mu untukku...
Baca Selengkapnya...
22 Agustus 2010
Epilog Seorang Ayah dan Puterinya
Salam untuk sahabatku yg telah bersama Allah
20 Agustus 2010
~ Surat Terakhir ~
Sungguh siang dan malam hanya dia yang ku impikan.
Meraja atas diriku.
Menjadi bagian tiap tarikan nafasku.
Tapi aku tak sanggup...
aku tak sanggup menanggung cinta ini
Cinta yang demikian dasyat Engkau anugrahkan.
Rindu yang terlalu luas, tak ada ujung dan tepian
Harapan yang demikian tinggi tanpa puncak dan akhiran.
Ya Allah...
Biarlah dia selamanya menjadi mimpiku
Jika kau jadikan dia nyata,
Aku tak sanggup menerima geletar cinta itu...
Yang seakan mau meledakan tubuh
Ya Allah...
Biarlah dia menjadi khayalku.
Dan selamanya begitu...
Biarlah jiwaku merintih perih,
karena ku tau yg menjadikannya perih
hanyalah nafsu...
Ya Allah...
Jikalah memang aku mencintainya,
anugerahkan ketulusan dihatiku
agar aku tak menjadikannya
sandaran nafsu..
Bukankah tak ada seorang pun pecinta sejati
melainkan dia mencintai kekasihnya karena-Mu
lalu dia kehilangan kekasihnya karena-Mu jua?
Ya Allah...
ku titipkan rasa ini pada-Mu,
anugerahkan keikhlasan
agar aku dapat melepas semua ini...
Dan...
Tegarkan hati dan imannya
seperti ketegaran Nabi Yusuf 'alaihissalam...
"Didalam sepi ia selalu hadir,didalam sendiri ia selalu menyindir, kadang meronta bersama air mata,seolah tak kuasa menahan duka, biarlah semua mengalir, berikanlah kepada ikhtiar dan sabar, untuk mengejar,sabarlah menunggu, janji Allah kan pasti, hadir tuk datang, menjemput hatimu, sabarlah menanti, usahlah ragu,kekasih akan datang sesuai dengan Iman di Hati.."
(Menunggu Di Sayup Rindu-Maidani)
Amiin...
Created By : Febrian, Izza & Melati 'khan' Dinii
untuk yang jauh di sana
Surat Cinta Anak IPA ( 30 Januari 2010 )
Archimedes dan Newton tak akan mengerti medan magnet yang berinduksi di antara kita. Einstein dan Edison tak sanggup merumuskan E=mc2 Ah tak sebanding dengan momen cintaku.
Pertama kali bayangmu jatuh tepat di fokus hatiku nyata, tegak, diperbesar dengan kekuatan lensa maksimum bagai tetes minyak milikan jatuh di ruang hampa. Cintaku lebih besar dari bilangan avogadro…
Walau jarak kita bagai matahari dan Pluto saat aphelium. Amplitudo gelombang hatimu berinterfensi dengan hatiku Seindah gerak harmonic sempurna tanpa gaya pemulih. Bagai kopel gaya dengan kecepatan angular yang tak terbatas.
Energi mekanik cintaku tak terbendung oleh friksi. Energi potensial cintaku tak terpengaruh oleh tetapan gaya .. Energi kinetik cintaku =-mv~. Bahkan hukum kekekalan energi tak dapat menandingi hukum kekekalan di antara kita.
Lihat hukum cinta kita. Momen cintaku tegak lurus dengan momen cintamu. Menjadikan cinta kita sebagai titik ekuilibrium yang sempurna dengan inersia tak terhingga. Takkan tergoyahkan impuls atau momentum gaya .Inilah resultan momentum cinta kita
Baca Selengkapnya...
Cahaya Baru ( Hadiah Terindah dari Mas Adi )
Karena Aku Mencintaimu, wahai Ukhti!!!
Wahai Ukhty…
Karena aku mencintaimu, maka aku ingin menjagamu
Karena aku mencintaimu, aku tak ingin terlalu dekat denganmu
Karena aku mencintaimu, aku tak ingin menyakitimu
Karena cintaku padamu,
Tak akan kubiarkan cermin hatimu menjadi buram
Tak akan kubiarkan telaga jiwamu menjadi keruh
Tak akan kubiarkan perisai qolbumu menjadi retak, bahkan pecah
Karena cinta ini,
Ku tak ingin mengusik ketentraman batinmu,
Ku tak ingin mempesonamu,
Ku tak ingin membuatmu simpati dan kagum,
Atau pun menaruh harap padaku.
Maka biarlah…
Aku bersikap tegas padamu,
Biarlah aku seolah acuh tak memperhatikanmu,
Biarkan aku bersikap dingin,
Tidak mengapa kau tidak menyukai aku,
Bahkan membenciku sekali pun, tidak masalah bagiku….
Semua itu karena aku mencintaimu,
Demi keselamatanmu,
Demi kemuliaanmu.
Untaian Harapan Untuk Ibu
Kata-kata Mutiara dari Rasulullah
Jika saja bukan karena keridhaan-Mu, Apa yang dapat dilakukan oleh manusia yang seperti debu ini dengan Cinta-Mu? #Izza Rupaida Febriani#