21 Desember 2011

.:: Maharku Untukmu :.

Inilah maharku untukmu
Seperti ini kumampu
Sepenuh hati kuberikan
Sebagai wujud cintaku

Reff
Maharku untukmu tulus kuserahkan
Kepada dirimu satu yang kupilih
Maharku untukmu agung karunia
Yang Allah berikan padaku untukmu

Terimalah sebaris doa
Semoga engkau bahagia
Dan kunyanyikan lagu ini
Persembahan cinta suci

===== DOWNLOAD =====
Baca Selengkapnya...

Justin Bieber or JUST IN ISLAM FOREVER

Saat ku berjalan susuri pelataran kota
kulihat fenomena yang katanya mendunia
anak muda bergaya keren luar biasa
mengikuti  sang idola pujaan hatinya

Rambutnya dibuat berponi dan bisa dilempar
baju yang dipakainyapun terlihat agak longgar/
mungkin baju bapaknya atau baju tetangga
tapi mereka tak peduli, yang penting gaya!

Pakai topi yang dipasang miring dan agak lebar
sehingga kepalanyapun jadi terlihat besar
cocok juga rasanya, jika ku pinta mreka
nyanyikan lagu masa kecil “topi saya bundar”

Ada geli di dada/ saat ku lihat mreka
tenggelam dalam pesona kemilaunya dunia
ingin aku berkata/ dengan lantang padanya
dan ucapkan semua yang menurutku bermakna

Chorus:
I don’t wannabe Justin bieber
Cause i wannabe just in Islam forever
Cause i’m sure that you’re already knew
Islam is the way that will always be true

I don’t wannabe Justin bieber
Cause I wannabe just in Islam forever
Cause i’m sure that you’re already knew
Islam is the way that will always be true

Haduh haduh haduh aku jadi ingin bertanya
mereka ini kelak kan jadi seperti apa
aku tahu satu jawaban yang tak terbantah
(yaaa. .. mereka nanti akan jadi dewasa dan jadi orang tua?)

Padahal jika mereka mau sejenak saja
melihat kedalam Al Quran dan juga assunah
ada satu idola sungguh luar biasa
yang bisa kita jadikan panutan hidup kita
O.. ouououo bukan justin bieber lah orangnya

Dialah Rasululloh yang sudah Alloh turunkan untuk kita semua agar bisa jadi pedoman
di dalam kehidupan dalam keseharian
Aku pun jadi makin yakin tuk mengatakan

Back to reff
SAMPAI KAPAN KITA TERBUAI DUNIA? (astaghfirullahal azhim)
AYO SEMUA KEMBALI KEPADA-NYA


Maaf buat fansnya JB ya
ini mah Cuma curhat ajah
Cause i just don’t wannabe justin bieber
Baca Selengkapnya...

30 Oktober 2011

::_Sebuah Cinta Untuk Ayah_::

tak ada ayah yang sempurna di dunia ini…tapi seorang ayah senantiasa berusaha untuk memberikan cinta yang sempurna untuk anaknya meski kerap kali ada dalam keterbatasan dan ketidakberdayaan.

mungkin ini hanyalah sedikit tentang hatiku, tentang sebuah cinta yang tak bisa ku miliki dengan sempurna.  ya, aku merasa sangat aneh dengan peradaban cinta saat ini. abad dimana orang terdekat bisa menjadi 'jauh' dan orang terjauh bisa menjadi 'dekat', abad dimana setiap orang mengaku cinta tapi tak memaknainya. abad dimana kebenaran dan cinta sejati tak bisa terungkapkan hanya karena 'gengsi', sudah bukan zamannya atau bahkan 'malu'. Malu? apa cinta yang sesungguhnya pada saat ini sudah menjadi tabuh???.  banyak ku temui kisah tentang cinta yang tak sempurna ini, dan aku sendiri menemukan kisahku tersudut disana.

"dia sangat mencintaimu, namun dia tak bisa mengungkapkannya", "dia sangat menyayangimu, namun dia tak bisa menemukan 'cara' bagaimana agar kau mengetahuinya". rangkaian kalimat itu cukup mengobati. aku sebenarnya tak ingin apapun, hanya butuh 'dengarlah ceritaku, aku ingin bercerita tentang bahagiaku, sedihku dan tentang sebuah rasa cintaku'. siapa sangka slogan sebuah iklan 'always listening always understanding' memberikan makna yang sangat besar untuk menemukan 'cara' terhadap sisi terang seseorang. aku tak mampu jika harus selamanya benar dan aku juga tak selalu selamanya salah. semua punya sisi baik dan buruk tersendiri. namun tak bisakah berikan dukungan dan pandangan dengan sisi yang baik sehingga hal-hal baik lainnya akan bermunculan dengan mudah??? meski aku sadar hidup tetaplah pilihan; 'digulirkan dan digilirkan'!!!
Baca Selengkapnya...

23 Oktober 2011

::_Half Full Half Empty_::

Beberapa Quote yang cukup berarti dan menggugah (dari buku Setengah isi setengah kosong):
  1. Jika ingin tahu bagaimana calon istrimu,lihatlah dan pelajarilah tingkah laku dan karakter ibunya.
  2. Bukan titik yang menyebabkan tinta,melainkan tinta yang menyebabkan titik. bukan cantik yang menyebabkan cinta, cintalah yang menyebabkan cantik.
  3. Seseorang yang sudah terlalu banyak menerima pemberian (kebaikan) orang lain akan sulit menegur si pemberi ketika yang besangkutan melakukan kesalahan
  4. Nilai dari suatu persahabatan sebenarnya dilihat dari ketulusan hati dan berkorban bagi orang lain
  5. Tidak ada masalah yang terlalu besar untuk dihadapi, tidak ada langkah yang terlalu panjang untuk dijalani, dan tidak ada orang yang terlalu sulit untuk dihadapi ketika KITA MAMPU Menyikapi Peristiwa yang terjadi dengan Hati yang Jernih dan Kepala dingin
  6. Tua itu pasti tapi Dewasa itu pilihan
  7. Salah satu sifat manusia yang hingga kini masih mewarnai pergaulan adalah seseorang lebih mudah dan menyeritakan hal-hal negatif orang lain daripada positif
  8. Kemenangan kita yang paling besar bukanlah karena kita tidak pernah jatuh melainkan karena kita bangkit setiap kali jatuh
  9. kalau mau mengubah dunia ingat 3M : Mulai dari yg kecil, Mulai dari diri sendiri, Mulai dari sekarang juga
Baca Selengkapnya...

16 Oktober 2011

::_Debat Abu Hanifah dengan Ilmuwan Kafir_::

pada zaman itu ada seorang ilmuwan besar yang sangat terkenal, sayangnya ilmuwan itu berkebangsaan romawi yang juga seorang atheis dan menolak mentah-mentah keberadaan Tuhan. 

Ketika itu para ulama diam saja dan tidak berusaha untuk menyadarkan si ilmuwan. tentu saja tidak semua ulama diam, masih ada yang peduli dengan keadaan tersebut, hal ini bisa berbahaya jika membiarkan si ilmuwan memengaruhi akidah umat. ulama yang dimaksud adalah guru Abu Hanifah yang bernama Hammad.

Pada suatu hari, orang-orang sudah berkumpul disebuah masjid. si ilmuwan naik ke mimbar dan menantang siapa saja yang mau berdebat dengannya. ada maksud tersembunyi dibalik tantangan itu, sesungguhnya dia bermaksud menjatuhkan para ulama dengan argumen-argumen yang rasional.

si ilmuwan semakin congkak, apalagi setelah tantangan tak bersambut. dia menyangka semua ulama itu pengecut sehingga tidak ada seorangpun yan berani menyambut tantangannya itu. hal ini semakin diperkuat dengan suasana didalam mesjid yang tiba-tiba hening. beberapa orang saling pandang, ada pula yang mengarahkan padangan ke deretan paling depan tempat beberapa ulama duduk.

dari sekian banyak hadirin, ada seorang pemuda yang merasa sebal melihat kecongkakkan si ilmuwan. namun, dia berusaha menahan diri, barang kali ada seorang ulama senior yang berani tampil menghadapi tantangan itu.

sang pemuda menunggu lama, setelah yakin tak ada yang mau maju, barulah dia berdiri dan melangkah menuju mimbar. " Saya Abu Hanifah, siap berdebat dengan anda " kata sang pemuda sambil memperkenalkan diri.semua mata hadirin tertuju pada abu hanifah. mereka merasa heran melihat keberanian sang pemuda. beberapa orang mengatakan salut kepada abu hanifah. si ilmuwan sendiri merasa heran melihat keberanian itu, akan tetapi kebanyakan hadirin bersikap sinis dan menyepelekan kemapuan abu hanifah. adapula yang mempertanyakan motif abu hanifah tampil ke depan. apakah sekedar mencari sensasi, asal tampil atau mencari popularitas?

wajah abu hanifah tetap tenang. beliau tidak terpengaruh oleh berbagai bisikan yang ada. termasuk yang bernada miring sekalipun. dia menahan diri untuk berbicara karena merasa masih terlalu muda, sementara didalam masjid masih ada ulama senior. dia sendiri berharap ada seorang ulama senior yang mau meladeni tantangan sang ilmuwan. sayang, tidak ada seorangpun dari mereka yang mau naik ke mimbar.


"silahkan anda memulai," ujar abu hanifah mempersilahkan dengan sopan.
"Tahun berapa Tuhan kamu dilahirkan?" tanya ilmuwan kafir.
"Allah tidak melahirkan dan tidakpula dilahirkan" jawab abu hanifah
"hmm, masuk akal jika dikatakan Allah tidak melahirkan dan tidak pula dilahirkan, lalu pada Tahun berapa Dia ada?"

    "Dia ada sebelum segala sesuatu ada," tegas abu hanifah
    "bisakah berikan contoh konkret mengenai hal ini?"
     "anda tahu tentang perhitungan?" abu hanifah balik bertanya
     " iya, saya tahu"
     " angka berapa sebelum angka satu?"
     "tidak ada," jawab ilmuwan kafir.
    "Tidak ada angka lain yang mendahului angka satu, lalu mengapa anda bingung bahwa sebelum Allah itu tidak ada sesuatupun yang mendahului-Nya?"

"Baiklah, sekarang dimanakah Allah berada? sesuatu yang berwujud pasti membutuhkan tempat, bukan?" lanjut si ilmuwan
   "anda tahu bentuk susu?" tanya abu hanifah
  " iya, saya tahu" jawab si ilmuwan
  "apakah didalam susu itu terdapat keju?"
  "ya, tentu"
  " kalau begitu, coba perlihatkan dimana tempat keju itu sekarang!"

"jelas tidak ada tempat khusus. keju itu bercampur dengan susu di seluruh bagiannya" jawab si ilmuwan dengan semangat.
"nah, keju saja tidak mempunyai tempat khusus dalam susu. tidak sepatutnya anda meminta saya menunjukan tempat Allah berada"

"Tolong jelaskan Dzat Allah. apakah wujudnya Allah itu benda padat, seperti batu, benda cair; seperti susu ataukah seperti gas?"
"anda pernah mendampingi orang sakit yang kemudian meninggal dunia?"
"pernah"
"awalnya orang sakit itu bisa berbicara dan bisa menggerakkan anggota badannya, bukan?"
"ya, memang demikian halnya"
"tetapi kenapa tiba-tiba orang sakit itu diam tidak bergerak? apa yang menyebabkan hal itu?"
"jelas, itu karena ruh orang tersebut telah berpisah dengan tubuhnya"
"sewaktu ruh itu keluar, apakah anda masih berada disana?"
"saya masih disana"
"coba jelaskan apakah ruh orang itu benda padat, cair atau gas?"
"wah, kalau itu saya tidak tahu"
"anda sendiri tidak dapat menjelaskan bentuk ruh, apalagi saya harus menerangkan Dzat Allah yang menciptakan ruh."

"lazimnya, sesuatu mempunyai arah. kemanakah arah Allah menghadapkan wajah-Nya sekarang?" tanya si ilmuwan lagi.
"apabila anda menyalakan lampu, ke arah manakah lampu itu menghadap?"
"cahayanya menghadap ke semua arah"
"lampu buatan manusia saja seprti itu, apalagi dengan Allah Sang Pencipta alam semesta. Allah adalah cahaya langit dan bumi"

"ada awal dan ada akhir, seorang masuk surga itu ada awalnya, tapi kenapa tidak ada akhirnya? mengapa surga dan penghuninya itu kekal abadi?" kata si ilmuwan melanjutkan pertanyaannya.

"untuk hal itu anda bisa membandingkannya denga perhitungan angka. angka itu ada awalnya tetapi tidak ada akhirnya"

"lalu bagaimana pula para penghuni surga makab dan minum tanpa buang hajat?"
"ini pernah dialami anda sewaktu didalam rahim ibu. 9 bulan abda makan dan minum tanpa pernah buang hajat. anda baru buang air besar dan kecil beberapa saat setelah terlahir ke dunia"

"tolong jelaskan bagaimana kenikmatan surga bisa terus bertambah tanpa ada habisnya?"
"ada banyak hal semacam itu didunia. misalnya ilmu, ilmu tidak habis atau berkurang jika dimanfaatkan malah semakin bertambah"

"Jika segala sesuatu sudah ditakdirkan sebelum diciptakan, lalu apa pekerjaan Allah sekarang?"
"sejak tadi anda menjawab pertanyaan-pertanyaan saya dari atas mimbar, sedangkan saya hanya menjawab diatas lantai mesjid ini. kali ini untuk menjawab pertanyaan anda, saya mohon anda turun dari mimbar. saya akan menjawab pertanyaan anda barusan"

kemudian si ilmuwan turun dari mimbar sementara abu hanifah naik ke atas mimbar.
"saudara-saudaraku, dari atas mimbar ini saya akan menjawab pertanyaan tadi. tolong bisa anda ulang pertanyaannya?" tutur abu hanifah

"apa pekerjaan Allah sekarang?" kata si ilmuwan
"pekerjaan Allah tentu berbeda dengan pekerjaan makhluk. ada pekerjaan-Nya yang bisa dijelaskan dan ada pula yang tidak bisa dijelaskan. pekerjaan Allah sekarang adalah menurunkan orang kafir dari atas mimbar dan menaikkan orang mukmin ke atas mimbar. seperti itulah gambaran pekerjaan Allah setiap waktu".

===================================================================
_Like Father Like Son_



Baca Selengkapnya...

10 Oktober 2011

♥ Do'a Memohon Ridho didalam Hati ♥

Suatu ketika Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mengajarkan sebuah doa sangat panjang kepada sahabat Zaid bin Tsabit radhiyallahu ’anhu. Lalu Zaid radhiyallahu ’anhu diperintahkan oleh Nabi shollallahu ’alaih wa sallam untuk membacanya setiap hari, bahkan diharuskan kepadanya untuk menyuruh keluarganya membaca pula. Doa ini sangat panjang, namun ada bagian sangat penting dari doa tersebut yang berkaitan dengan sikap seorang beriman menghadapi berbagai realitas dunia, baik yang menyenangkan maupun yang terasa pahit. Sebab hidup kita di dunia senantiasa diwarnai oleh dinamika yang berubah-ubah. Kadang kita diberi senang, kadang mengalami derita. Kadang sehat kadang sakit. Kadang menang kadang kalah. Kadang lapang, kadang sempit. Ada perjumpaan, ada perpisahan. Ada kelahiran, ada kematian. Itulah dunia. Semua serba fana, tidak ada yang lestari.

Seorang yang beriman dikagumi oleh Nabi shollallahu ’alaih wa sallam. Beliau sedemikian kagum akan karakter mu’min sehingga pernah suatu ketika beliau mengutarakan takjub akan fenomena orang beriman.

عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan urusan orang beriman! Sesungguhnya semua urusannya baik. Dan yang demikian tidak dapat dirasakan oleh siapapun selain orang beriman. Jika ia memperoleh kebahagiaan, maka ia bersyukur. Bersyukur itu baik baginya. Dan jika ia ditimpa mudharat, maka ia bersabar. Dan bersabar itu baik baginya.” (HR Muslim 5318)

berdasarkan hadits di atas berarti perjalanan hidup seorang mu’min adalah suatu rentetan penyesuaian sikap terhadap realitas yang Allah taqdirkan atas dirinya. Bila ia mengalami suatu hal yang menyenangkan, kemenangan, memperoleh karunia, nikmat, anugerah atau rezeki, maka pandai-pandailah ia mensyukurinya. Sebaliknya, bila ia ditimpa mudharat, kekalahan, duka, lara, nestapa atau kehilangan sesuatu atau seseorang, maka hendaklah ia kuat-kuat menyabarkan dirinya. Jadi inilah hakikat hidup seorang mu’min. Nah, agar kita memiliki kemampuan untuk senantiasa istiqomah dalam bersyukur kala senang dan bersabar kala sedih, doa Nabi shollallahu ’alaih wa sallam yang diajarkan kepada sahabat Zaid radhiyallahu ’anhu mungkin dapat membantu kita.  Doanya adalah sebabgai berikut:


“Ya Allah, aku mohon ridho (dalam hatiku) sesudah keputusanMu, kesejukan hidup setelah kematian, kelezatan memandang wajahMu dan kerinduan berjumpa denganMu.” (HR Ahmad 20678)

Pertama, kita memohon kepada Allah agar sikap ridho selalu menghiasi hati kita. Ridho di sini maksudnya menghadapi segala keputusan Allah yang telah ditaqdirkan atas diri kita. Biasanya manusia mudah untuk ridho terhadap taqdir Allah yang menyenangkan. Mana ada orang menyesal ketika Allah kasih dia rezeki? Tapi jangan salah, saudaraku. Maksud ridho di sini ialah agar keridhoan itu tampil dalam bentuk pandai bersyukur ketika nikmat menyapa kita. Sebab tidak sedikit manusia yang ketika memperoleh suatu karunia lalu lupa mengkaitkan dengan taqdir Allah. Ia lupa untuk selalu menyadari bahwa tidak ada satupun kenikmatan yang sampai kepada manusia kecuali atas izin Allah. Nikmat mampir bukan karena kehebatan seseorang. Betapapun hebatnya seseorang, namun nikmat tidak akan bisa ia peroleh jika Allah tidak izinkan nikmat itu sampai kepada dirinya. Ia bisa memperoleh nikmat semata-mata karena Allah akhirnya mengizinkan nikmat itu sampai kepada dirinya.

Orang biasanya sulit ridho bila menyangkut taqdir Allah yang sifatnya pahit atau tidak menyenangkan. Oleh karenanya doa di atas juga kita baca saat ditimpa kekalahan, duka, lara, nestapa, mudharat agar keridhoan itu tampil dalam bentuk kemampuan untuk bersikap sabar menghadapi apapun yang Allah taqdirkan.

Salah satu bentuk sabar ialah seseorang sanggup mengambil pelajaran dari setiap musibah yang menimpa dirinya. Ia mendahulukan untuk menyalahkan dirinya sendiri daripada mencari fihak lain sebagai sebab musibah tersebut. Lalu ia selanjutnya mengkoreksi diri agar tidak jatuh kepada kekeliruan langkah seperti yang ia telah lakukan sebelumnya.

مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ

Apa saja ni`mat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.”  (QS An-Nisa ayat 79)

Kedua, lalu sisa doanya menyangkut perkara di luar dunia. Coba perhatikan:

أَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ الرِّضَا بَعْدَ الْقَضَاءِ وَبَرْدَ الْعَيْشِ بَعْدَ
 الْمَمَاتِ وَلَذَّةَ نَظَرٍ إِلَى وَجْهِكَ وَشَوْقًا إِلَى لِقَائِكَ

“Ya Allah, aku mohon ridho (dalam hatiku) sesudah keputusanMu, kesejukan hidup setelah kematian, kelezatan memandang wajahMu dan kerinduan berjumpa denganMu.” (HR Ahmad 20678)

Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengarahkan Zaid radhiyallahu ’anhu untuk memohon kepada Allah ”...kesejukan hidup setelah kematian, kelezatan memandang wajah Allah dan kerinduan berjumpa dengan Allah.” Mengapa demikian? Karena, saudaraku, Nabi shollallahu ’alaih wa sallam ingin mengingatkan Zaid radhiyallahu ’anhu dan kita semua untuk memandang bahwa apapun yang kita alami di dunia ini –senang maupun sedih- pada hakikatnya adalah perkara kecil dan tidak berarti jika dibandingkan dengan mengingat Allah Yang Maha Besar, mengingat kematian, mengingat perjumpaan dengan Allah. Dan tidak ada kenikmatan yang lebih utama bagi penghuni surga selain memperoleh kesempatan memandang wajah Allah...!

إِذَا دَخَلَ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ قَالَ يَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى
 تُرِيدُونَ شَيْئًا أَزِيدُكُمْ فَيَقُولُونَ أَلَمْ تُبَيِّضْ وُجُوهَنَا أَلَمْ تُدْخِلْنَا
 الْجَنَّةَ وَتُنَجِّنَا مِنْ النَّارِ قَالَ فَيَكْشِفُ الْحِجَابَ فَمَا أُعْطُوا
شَيْئًا أَحَبَّ إِلَيْهِمْ مِنْ النَّظَرِ إِلَى رَبِّهِمْ عَزَّ وَجَلَّ

“Bila penghuni surga telah masuk surga, maka Allah berfirman (kepada mereka): ”Apakah kalian ingin sesuatu untuk Kutambahkan? ” Maka mereka menjawab: ”Bukankah Engkau telah putihkan wajah-wajah kami? Bukankah Engkau telah masukkan kami ke dalam surga? Dan selamatkan kami dari api neraka?” Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Maka disingkaplah Al-Hijab (tabir). Sehingga ahli surga tidak memperoleh sesuatu yang lebih mereka sukai daripada memandang wajah Rabb mereka Allah’Azza wa Jalla.” (HR Muslim 266)

لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا الْحُسْنَى وَزِيَادَةٌ

”Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya.” (QS Yunus ayat 26)

bagi seorang mu’min yang sibuk berjuang agar kelak di akhirat berhak memandang wajah Allah, tentulah segenap pengalaman hidup di dunia menjadi terasa kecil. Jika ia mendapat nikmat dia tidak akan lupa diri, karena tidak ada apa-apanya dibandingkan nikmat memandang wajah Allah yang ia idam-idamkan selalu. Jika tertimpa kesulitan ia akan bersabar dengan meyakini bahwa semoga kesabaran itu akan menyebabkan ia berhak memandang wajah Allah disamping diselamatkan dari api neraka. Dan tentulah di antara modal utama untuk berhak memandang wajah Allah ialah ia selalu sibuk memastikan bahwa apapun yang ia kerjakan di dunia ini adalah semata-mata demi memperoleh wajah Allah alias ikhlas dalam berbuat apapun. InsyaALlah.-

“Ya Allah, aku mohon ridho (dalam hatiku) sesudah keputusanMu, kesejukan hidup setelah kematian, kelezatan memandang wajahMu dan kerinduan berjumpa denganMu.” 


_Eramuslim.com_





Baca Selengkapnya...

♥ CINTA TAK HARUS MEMILIKI ♥


Salman Al Farisi memang sudah waktunya menikah. Seorang wanita Anshar yang dikenalnya sebagai wanita mukminah lagi shalihah juga telah mengambil

...tempat di hatinya. Tentu saja bukan sebagai kekasih. Tetapi sebagai sebuah
pilihan dan pilahan yang dirasa tepat. Pilihan menurut akal sehat. Dan
pilahan menurut perasaan yang halus, juga ruh yang suci.

Tapi bagaimanapun, ia merasa asing di sini. Madinah bukanlah tempat
kelahirannya. Madinah bukanlah tempatnya tumbuh dewasa. Madinah memiliki
adat, rasa bahasa, dan rupa-rupa yang belum begitu dikenalnya. Ia
berfikir, melamar seorang gadis pribumi tentu menjadi sebuah urusan yang
pelik bagi seorang pendatang. Harus ada seorang yang akrab dengan tradisi
Madinah berbicara untuknya dalam khithbah. Maka disampaikannyalah gelegak
hati itu kepada shahabat Anshar yang dipersaudarakan dengannya, Abu Darda’.

”Subhanallaah. . wal hamdulillaah. .”, girang Abu Darda’ mendengarnya.
Mereka tersenyum bahagia dan berpelukan. Maka setelah persiapan dirasa
cukup, beriringanlah kedua shahabat itu menuju sebuah rumah di penjuru
tengah kota Madinah. Rumah dari seorang wanita yang shalihah lagi bertaqwa.

”Saya adalah Abu Darda’, dan ini adalah saudara saya Salman seorang
Persia. Allah telah memuliakannya dengan Islam dan dia juga telah
memuliakan Islam dengan amal dan jihadnya. Dia memiliki kedudukan yang
utama di sisi Rasulullah Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam, sampai-sampai
beliau menyebutnya sebagai ahli bait-nya. Saya datang untuk mewakili
saudara saya ini melamar putri Anda untuk dipersuntingnya.”, fasih Abud
Darda’ bicara dalam logat Bani Najjar yang paling murni.

”Adalah kehormatan bagi kami”, ucap tuan rumah, ”Menerima Anda berdua,
shahabat Rasulullah yang mulia. Dan adalah kehormatan bagi keluarga ini
bermenantukan seorang shahabat Rasulullah yang utama. Akan tetapi hak
jawab ini sepenuhnya saya serahkan pada puteri kami.” Tuan rumah memberi
isyarat ke arah hijab yang di belakangnya sang puteri menanti dengan
segala debar hati.

”Maafkan kami atas keterusterangan ini”, kata suara lembut itu. Ternyata
sang ibu yang bicara mewakili puterinya. ”Tetapi karena Anda berdua yang
datang, maka dengan mengharap ridha Allah saya menjawab bahwa puteri kami menolak pinangan Salman. Namun jika Abu Darda’ kemudian juga memiliki
urusan yang sama, maka puteri kami telah menyiapkan jawaban mengiyakan.”

Jelas sudah. Keterusterangan yang mengejutkan, ironis, sekaligus indah.
Sang puteri lebih tertarik kepada pengantar daripada pelamarnya! Itu
mengejutkan dan ironis. Tapi saya juga mengatakan indah karena satu
alasan; reaksi Salman. Bayangkan sebuah perasaan, di mana cinta dan
persaudaraan bergejolak berebut tempat dalam hati. Bayangkan sebentuk malu
yang membuncah dan bertemu dengan gelombang kesadaran; bahwa dia memang belum punya hak apapun atas orang yang dicintainya. Mari kita dengar ia bicara.

”Allahu Akbar!”, seru Salman, ”Semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan
ini akan aku serahkan pada Abu Darda’, dan aku akan menjadi saksi
pernikahan kalian!”
???

Cinta tak harus memiliki. Dan sejatinya kita memang tak pernah memiliki
apapun dalam kehidupan ini. Salman mengajarkan kita untuk meraih kesadaran
tinggi itu di tengah perasaan yang berkecamuk rumit; malu, kecewa, sedih,
merasa salah memilih pengantar –untuk tidak mengatakan ’merasa
dikhianati’-, merasa berada di tempat yang keliru, di negeri yang salah,
dan seterusnya. Ini tak mudah. Dan kita yang sering merasa memiliki orang
yang kita cintai, mari belajar pada Salman. Tentang sebuah kesadaran yang
kadang harus kita munculkan dalam situasi yang tak mudah.

copas dari kisah.web.id
Baca Selengkapnya...

Benar, Amanah, dan Tidak Mengganggu

Barangsiapa ingin dicintai Allah dan rasulNya hendaklah dia berbicara benar (jujur), menepati amanat dan tidak mengganggu tetangganya. (HR. Al-Baihaqi)
Baca Selengkapnya...

01 Agustus 2011

::_Ramadhankan Hatiku_::

Debar hatiku menunggu datang Mu, kasih
Khusyuk qalbuku dirundung rasa rindu
Hari demi hari saat pertemuan suci
Nikmat bulan percintaan sejati

Hamba hina dina
Bergelimang dosa
Malu hamba tunduk bersujud benamkan muka

Hamba ucap syukur
I'tikaf tafakur
Mohon perkenan Mu
Ramadhankan hatiku

Ilahi Rabbi, Pengasih Penyayang
Engkau bukakan seluas semesta raya
Tumpahan taburan ampunan
Baca Selengkapnya...

10 Juli 2011

::_Dipersimpangan Aku Berdiri_::

Cukuplah...
kusimpan semua ceritaku
yang dulu

Tentangku...
tentang apapun yang membuatku
tiada berarti

Di Persimpangan aku...
berdiri
membisu
harus kuputuskan
kemanakah ku melangkah...

Jangan lagi
usikku meski aku tak tau
kemana lagi aku berlari
kejar harapan
yang sempat mengelam
biarkanlah
kuhidup dengan nafas yang baru
nafas yang menyimpan kedamaian
di persimpangan
aku berdiri
Baca Selengkapnya...

03 Juli 2011

::_Cinta yang Terindah_::

Rindu...
Nikmat hati bertemu
Lepaskan segala gundah
Luapkan segala tercurah

Tanpa-Mu...
Apa arti hidupku
Membengkak hati merana
Sedetik tiada hadir-Mu

Dan taukah arti cinta yang terindah???
Hapuskan ragu hilangkan segala resah
Hanya diri-Mu tak terganti tak tergoyah

Dan yakinlah makna cinta yang terindah
Bangkitkan rindu cinta di atas cinta
Hanya pada-Mu hati ini kan berserah
Ya Allah...

#Alveoli
Baca Selengkapnya...

28 Juni 2011

. ♥♥`*•.¸¸.•* (¸.•'´ *===* `'•.¸) `*•.¸¸.•*♥♥ "RINDUKU TELAH MELALAIKANKU DARI TUHAN" ♥♥`*•.¸¸.•* (¸.•'´ *===* `'•.¸) `*•.¸¸.•*♥♥

 ( Teruntuk Salah seorang Guruku )


salahkah rinduku bila semuanya terbiasa
haruskan kuakhiri jika itu tak bisa
kucoba diam tanpa berkata
namun ia menghentak dalam dada
maka ku uraikan dalam kata
rindu yang datang amat lembut terasa
menyatu damai dalam senyum dan tetesan airmata
memberi kesejukan diatas belai mesra
disebalik raga yang tanpa daya
terlalu angkuhnya tuk mengungkap rasa

aku manusia biasa
ada juga ketakutan yang menyapa
bila rindu ini salah meletakannya
atau ketakutan bila ada buruk sangka
yang menimbulkan prasangka

maka kucoba untuk menguraikan
dengan penuh kujujuran
rindu yang setiap kali kutuliskan
adalah curahan hati yang merindu seorang saudara yang selama ini memberi ketulusan
akan cinta persaudaraan yang begitu dalam
darinya kudapat banyak pelajaran
bagaimana menjadi manusia yang tidak tersesat jalan
yang setiap kali mengingatkan
disaat aku dalam kelalaian
dan bermain dalam kesia siaan
lalu apakah itu rindu yang melalaikan aku dari Tuhan....????
sedang dia begitu banyak mengajarkan
tetang hal sebuah kebaikan

dia adalah saudara yang Allah kirimkan untukku
darinya begitu banyak kudapatkan ilmu
yang dulu tiada pernah kutahu
lalu sekian waktu
aku tak bertemu
salahkan bila aku merindu
hingga kau katakan itu rindu yang melalaikanku

sedang kumerindu akan ketulusannya yang dihati
yang begitu tulus untuk berbagi
ilmu yang ia miliki
yang tak segan menasehati diri ini yang sering lalai
sungguh rinduku untuknya adalah tulus dan murni
hanya sebagai saudara yang selalu ingin dalam naungan Illahi

yang darinya aku banyak belajar huruf huruf yang menjadi tangga untuk mencapai keridhoan-Nya
hanya itu impian rinduku kepadanya
maka ma'afkan bila rinduku itu begitu menimbulkan prasangka
bila memang ada rindu yang pernah kutuliskan tentang yang lainnya
itu karena aku manusia biasa
yang oleh Allah dianugrahi rasa cinta dan rindu juga
namun kutetap syukuri rindu yang dianugrahkan-Nya
karena dengan itu akupun bisa merangkai kata
walau kutahu memang itu tak bermakna
namun kan kucoba berusaha
agar rinduku tetap terjaga
hingga aku tak salah meletakannya...
dan kuucap terimakasih untuk pengingatnya


#
MasBro Kpala PantiJomblo
Baca Selengkapnya...

01 Maret 2011

::_Mudahnya Shalat Malam ( Abu Al-Qa'qa' Muhammad Ibn Shalih )_::

CARA 1
IKHLAS DALAM SHALAT MALAM

(Dari Buku : "Mudahnya Shalat Malam : 111 Cara Agar Anda Mudah Bangun Shalat Malam " karya Abu Al-Qa'Qa Muhammad Ibn Shalih )

Wahai jiwa bersikaplah ikhlas, niscaya engkau akan merasa bebas

Dalam AL QURAN , Allah telah memberi tahu akan pentingnya ikhlas karena Allah memberi pengetahuan tentang ikhlas dan akibatnya jika tidak ikhlas

Az-Zumar (39) No. Ayat : : 65

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

39.65. Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.

Di samping itu Rasulullah juga bersabda dari ABU hurairah r.a. :

Barangsiapa mencari ilmu yang seharusnya diniatkan untuk mengharap ridha Allah maka tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapat bagian di dunia, maka ia tidak akan mencium wangi surga pada hari kiamat nanti (HR. Ahmad dan Abu Daud dishahihkan oleh Al Bani dalam Shahih al Jami no.6159)

Amal yang baik hanya bisa tercapai dengan hati bersih, hati bersih bisa diraih dengan niat ikhlas.


Siapa yang membersihkan niatnya hatinya akan suci
Dan siapa mengotori niatnya maka hati akan kotor.

Ibnu AL Qayyim berkata, Keikhlasan adalah apa yang tidak diketahui oleh malaikat hingga dia menuliskannya, dan dia tidak diketahui oleh musuhnya hingga merusaknya, tidak merasa ujub(sombong) pelakunya, hingga dia mencarinya"

Ilmu bergantung amal, amal bergantung keikhlasan. Dan keikhlasan akan pemahaman Allah Azza Wa Jjala

AL Fudhail berkata, "Meninggalkan amal karena manusia termasuk Riya, sedang beramal karena manusia adalah syirik. Ikhlas adalah ketika Allah menjadikan sikapmu berada diantara keduanya".

Seberapa besar niat seorang hamba, semangatnya, itikadnya, dan keinginannya dalam mengerjakan kebaikan, maka sebesar itu pula pertolongan Allah akan turun kepada hamba-hambaNya sesuai dengan semangat, niat dan keinginan mereka. Dan kehinaan Allah juga akan turun bila niat yang buruk dan tidak bersih.

Allah meletakkan taufik pada wilayah yang tepat dan mendatangkan kehinaan pada momen yang tepat.

Allah Maha Mengetahui Yang Maha Bijaksana...



CARA 2
MERASA DIPANGGIL ALLAH UNTUK SHALAT MALAM

Cara kedua adalah merasa diri ini dipanggil Allah dan menghadirkan di hati dan pikiran Anda bahwa Rabb Yang Maha Besar sedang memanggil untuk sebuah urusan besar yang harus diselesaikan di malam hari, sebelum urusan yang maha besar harus diselesaikan saat hari pembalasan. Artinya dengan shalat malam, kita memohon ampunan keringanan dosa dan besarnya ampunan untuk memperingan perhitungan di hari kiamat.


Allah memerintahkan Nabi Muhammad Salallahu'alaihiwassalam dan sahabat serta semua umatnya untuk mengerjakan shalat malam. Firman Allah :
Dengan Nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ

73.1. Hai orang yang berselimut (Muhammad),

قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلاً

73.2. bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari , kecuali sedikit (daripadanya),

نِصْفَهُ أَوِ انقُصْ مِنْهُ قَلِيلاً

73.3. (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit.

أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلاً

73.4. atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan.

Sa'd ibn Hisyam ibn Amir bertanya pada Aisyah r.a tentang shalat malam Nabi. Aisyah menjawab :

"Bukankah kamu sudah membaca "Wahai Orang Berselimut (Muhammad) ?", sesungguhnya Allah mewajibkan shalat malam, maka Nabi dan para sahabat terus menerus mengerjakan shalat malam. Allah menahan kewajiban shalat malam itu selama 12 bulan hingga pada akhir surat Al Muzzamiil ini, Allah menurunkan ayat yang mengisyaratkan keringanan. Sejak saat itu shalat malam menjadi shalat sunnah hukumnya, setelah sebelumnya diwajibkan (HR. Muslim)

Ada 2 faedah dalam sebutan al-Muzzammil ini (yang berselimut):

1. Kelembutan dari Allah kepada hambaNya
2. Peringatan kepada setiap orang berselimut pada malam hari agar bangun untuk shalat malam dan zikir kepada Allah.

Sayyd Quthub berkata : Ini adalah seruan dari langit, dari Rabb Maha Tinggu dan Maha Besar, untuk sebuah urusan besar menantimu. Bangunlah dengan bersusah payah. Bangunlah dengan berusaha keras. Untuk sebuah perkara yang agung.

Al-Isra' (17) No. Ayat : : 79

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَى أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَاماً مَّحْمُوداً

17.79. Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.


Sayyd Quthb menafsirkan ayat ini :

Dengan shalat malam, bacaan Qur'an, tahajud dan pertalian yang abadi dengan ALlah , itulah jalan yang akan mendatangkan kedudukan terpuji. Rasulullah diperintahkan untuk shalat tahajjud dan membaca Quran agar sampai kepada kedudukan terpuji yang dipersiapkan oleh Rabb Nya.--padahal beliau adalah Manusia Pilihan. Maka betapa ini lebih perlu manusia-manusia lain pada wasilah-wasilah ini untuk meraih kedudukan mulia dipersiapkan bagi mereka. Itulah bekal perjalanan mulia yang harus dimiliki.

Al-Insan (76) No. Ayat : : 26

وَمِنَ اللَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهُ وَسَبِّحْهُ لَيْلاً طَوِيلاً

76.26. Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari.

AL Qasimi menafsirkan bahwa ini maksud Allah memotivasi Nabi untuk mengerjakan shalat malam dan seukuran waktu yang baik adalah tengah malam atau lebih dari tengah malam (1/3 malam terkahir).

Abu Hurairah menuturkan bahwa Rasulullah bersabda :

"Pada setiap malam, Allah turun ke langit dunia ketika seperlima malam pertama habis. Lalu Dia berfirman : "AKULAH RAJA ! AKULAH RAJA ! SIAPA SAJA BERDOA KEPADA-KU PASTI AKU KABULKAN.
SIAPA MEMINTA KEPADA-KU PASTI AKU BERIKAN
SIAPA MEMOHON AMPUNAN KEPADA-KU AKU AMPUNI.
ALLAH TERUS BERFIRMAN DEMIKIAN SAMPAI FAJAR TIBA (HR. MUSLIM)

Wahai Saudaraku, apabila malam datang, duduklah kalian dalam hati yang terbelah. Masuklah kalian menjadi orang yang hina dan tak bernilai di hadapanNya. Lapangkan genggaman dan bersedekahlah kepada Allah. Mudah-mudahan tidak ada penyesalan hari ini dan esok hari.


CARA 3
RASUL PUN MENGAJAK KITA SHALAT MALAM

(Dari Buku : "111 Cara Agar Anda Mudah Bangun Shalat Malam" karya Abu Al-Qa'qa Muhammad Ibn Shalih)

Cara ketiga ini bisa membuat Anda semangat untuk mendirikan shalat malam, termotivasi untuk selalu bermunajat kepada Allah Ta'ala dan bersimpuh di hadapanNya pada waktu malam, adalah dengan mengetahui bahwa Nabi Muhammad Sallallahu'alaihiwassalam mengajak kita kepada satu kebaikan yang sangat tinggi nilainya. Kenikmatan yang menghantarkan kita menuju perilaku orang-orang shalih zaman dulu,para imam dan para ulama.

Bukankah kita sangat mencintai Nabi Muhammad Sallallahu'alaihi wassalam ?
Jika kita mencintainya, maka ikuti perilaku beliau yang lambungnya sangat jauh dari tempat tidur di 1/3 malam akhir.

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Sallallahu'alaihiwassalam bersabda :
"Shalat paling utama setelah shalat wajib adalah shalat pada waktu tengah malam. Dan puasa paling utama setelah Ramadhan adalah puasa bulan Muharram (HR Muslim)

Abdullah ibn Salam raddiallahu'anhu pernah berkata : "Ketika Rasulullah Sallallahu'alaihiwassalam datang ke Madinah , orang -orang dengan terburu-buru mendatangi beliau. Sewaktu aku mengamatinya, aku mengetahui bahwa beliau tidak memiliki wajah pendusta. Ucapan pertama yang aku dengar dari beliau adalah :
"Sebarkan Shalat, berikan makanan pada orang yang meminta, sambungkan tali silaturahim, dan shalat pada waktu malam ketika orang lain tidur, pasti kamu masuk surga ( HR. AHmad dan Al Tirmidzi mengatakan bahwa status hadits ini adalah hasan shahih)

Dari Abdullah bin Amr ra. ,Nabi Sallallahu'alaihiwassalam pernah bersabda: "Shalat paling dicintai Allah adalah shalat Nabi Daud. Puasa paling dicintai Allah adalah puasa Nabi Daud. Dia tidur tengah malam, bangun 1/3 malam, lalu tidur lagi pada 1/6 malam. Dia puasa satu hari dan berbuka pada satu hari lainnya "(HR Al-Bukhari dan Muslim)

Bilal r.a pernah menuturkan dari Rasulullah pernah bersabda : " Hendaklah kalian mengerjakan shalat malam karena shalat tersebut merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, momen taqqarrub kepada Allah, penghalang dosa, penghapus kejelekan, pencegah penyakit yang bisa timbul dari dalam tubuh (HR. Al Tirmidzi, Al-Baihaqi, dan Al Hakim.shahih)

Nabi Muhammad sallallahu'alaihiwassalam menjadikan shalat malam sebagai perbuatan para pelaku kebaikan (al-abrar) . Anas r.a pernah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw pernah bersabda : Allah menjadikan bagi kalian shalat--doa--orang yang berbuat kebaikan. Mereka bangun dan mengerjakan shalat pada waktu malam dan berpuasa pada siang hari. Mereka bukanlah orang - orang berbuat dosa dan bukan pula orang-orang yang jahat.

Disamping itu Nabi Muhammad saw juga menyifati orang-orang yang rajin shalat malam sebagai sebaik-baiknya manusia.
Ibn Umar r.a meriwayatkan Rasulullah saw bersabda : "Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah ibn Umar kalau dia mengerjakan shalat malam". Salim berkata , "setelah mendengar sabda Rasulullah tersebut, Abdullah ibn Umar tidak pernah tidur pada waktu malam kecuali sebentar saja,".

Dalam riwayat lain, Nabi Muhammad saw pernah bersabda : "Sesungguhnya Abdullah ibn Umar adalah laki-laki shaleh, jika dia memperbanyak mengerjakan shalat malam (HR.Bukhari Muslim)



CARA 4
NIKMAT NYA SHALAT MALAM

(Dari Buku : "111 Cara Agar Anda Mudah Bangun Shalat Malam" karya Abu Al-Qa'qa Muhammad Ibn Shalih)

Seseorang tidak akan bisa merasakan nikmatnya shalat, indahnya bermunajat dan asyiknya bermesraan dengan Allah, jika shalat belum menempati tempat utama di dalam hatinya. Dia tidak akan merasakan apa-apa jika dia belum sampai pada derajat menjadikan shalat sebagai penyejuk hati, penggembira jiwa, pelapang dada, penyembuh sakit, penghilang rasa gundah, dan pelepas kesempitan.

Begitulah yang dirasakan esensi shalat oleh keadaan para Ulama Salaf Saleh sewaktu mengerjakan shalat. Mereka benar-benar merasakan kenikmatan tiada tara saat dan sesudah shalat malam.

Abdullah Ibn Wahb berkata,"Setiap kenikmatan dunia hanya memiliki satu momen yang bisa dinikmati.

Sedangkan ibadah, ia memiliki 3 kenikmatan :
1. Bila sedang dikerjakan
2. Bila mengingatnya
3. Bila diberikan pahalanya"

Muhammad Ibn Al-Munkadir berkata: "Tidak ada yang tersisa dari kelezatan duniawi kecuali 3 hal :
1. Shalat Malam
2. Bertemu dengan saudara seiman
3. Menunaikan shalat berjama'ah"

Mu'dhid Al-'Ajali berkata,"Kalaulah tidak ada (1)dahaga kala hijrah (2) Panjangnya malam pada musim dingin (3) nikmatnya bertahajud dengan membaca Qur'an , maka niscaya aku akan terus menjadi lebah jantan"

SYAIR YANG SUNGGUH INDAH DARI PARA PECINTA SHALAT MALAM :

"ORANG-ORANG MENANGIS MENGADU KEPADA YANG MAHA PENGASIH

Air mata menetes tak henti-hentinya
Dunia amat merindukan dan ingin memeluk mereka
Kapan saja mereka bersimpuh di hadapan Rabb Nya"

Abdul Aziz Al-Razi pernah ditanya "kenikmatan apa yang masih tersisa darimu?". Dia menjawab,"Ketika aku berada di suatu tempat gelap, dan aku bisa bermesraan dengan Rabb-Ku"

Muslim Al-ABid berkata "Bagi para pelaku ketaatan, tidak ada sesuatu didunia yang terasa lebih nikmat daripada menyendiri untuk bermunajat kepada Rabb mereka. Tidak ada sesuatu yang dicintai oleh mereka di akhirat selain mendapat pahala yang amat besar. Dan tidak ada nikmat yang melebihi kenikmatan mereka untuk segera bisa memandang Allah Azza Wajjala"

Yazid bin Abn berkata : "Tahajud dapat menyejukkan mata para pelaku ibadah, sedang dahaga kala berpuasa membuat hati mereka bahagia ketika bertemu dengan Allah"


Alangkah indahnya yang dikatakan Abu Sulaiman Al-Darani," Jika seseorang lalai belum pernah menangis sepanjang hidupnya kecuali terhadap nikmatnya shalat malam yang tidak pernah ia kerjakan, sepantasnya ia menangisi hal tersebut hingga ia meninggalkan dunia"



CARA 5
MEMPERHATIKAN POSISI TIDUR

(Dari Buku : "111 Cara Agar Anda Mudah Bangun Shalat Malam" karya Abu Al-Qa'qa Muhammad Ibn Shalih)

Diantara cara yang bisa membantu Anda untuk bangun shalat malam adalah tidur dengan menyamping ke sebelah kanan. Hal ini sesuai contoh Rasulullah yang selalu tidur menyamping ke sebelah kanan. Cara ini juga dapat membantu seseorang cepat bangun dan menjauhkannya dari terlalu lelap tidur.

Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah Salallahu walaihiwassalam bersabda :
"Apabila salah seorang kalian hendak tidur, maka hendaklah ia mengibas-ngibaskan selimutnya , karena dia tidak akan tahu apa yang bisa menimpanya. Lalu berbaringlah dengan cara menyamping ke sebelah kanan, kemudian ucapkanlah :
BISMIKA RABBI WADHA'TU JANBI WA BIKA ARFA'UHU IN AMSAKTA NAFSI FARHAMHA WA IN ARSALTAHA FAHFAZHHA BIMA TAHFAZHU BIHI IBADAKA AL-SHALIHIN
(Dengan menyebut namaMu , wahai RabbKu, aku meletakkan punggungku dan aku mengangkatnya. Jika engkau menahan jiwaku, maka kasihanilah ia. Dan jika Engkau mencabutnya, maka jagalah ia sebagaimana Engkau menjaga hamba-hamba Mu yang shaleh) (HR. AL-Bukhari, Muslim dan Daud).

Al-Barra' ibn 'Azib meriwayatkan bahwa Nabi Salallahu'alaihiwassalam bersabda ; ''Apabila engkau hendak tidur, maka berwudhulah seperti wudhumu untuk shalat, kemudian berbaringlah dengan menyamping sebelah kanan....(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Hafshah ra. menuturkan 'Rasulullah bila hendak tidur , beliau meletakkan tangan kanannya dibawah pipinya yang kanan (HR. Al-Thabarani, hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-jami no. 4523 )


Nasihat dari Ibnu Al Qayyim :

"Cara tidur Rasulullah yang menyamping ke sebelah kanan mengandung rahasia hikmah besar yaitu bahwa hati selalu terikat di samping sebelah kiri. Apabila seseorang tidur dengan menyamping ke kiri, pasti hati akan tenggelam dalam tidurnya. Hal ini disebabkan hati berada dalam kondisi istirahat hingga terlelap dalam tidurnya. Maka tidur menyamping sebelah kanan , maka hati akan terus bimbang dan tidak lelap dalam tidurnya karena hati terus mencari posisi yang tenang, yakni sebelah kiri.
karena itu para medis menganjurkan agar tidur menyamping sebelah kiri untuk kesempurnaan istirahat dan tidur nyenyak. Dan Para Pemilik Syariat menganjurkan tidur menyamping sebelah kanan agar tidur tidak terlalu pulas, sehingga bisa bangun malam.

Dengan demikian tidur menyamping sebelah kanan bermanfaat untuk hati, sedang tidur menyamping sebelah kiri berguna untuk badan ( Kitab Zad Al Maád )

Inilah karunia Allah yang besar untuk manusia, hingga posisi tidur pun bisa menentukan seseorang bisa bangun tengah malam, dan tentunya diiringi dengan keikhlasan dan niat tekad yang kuat bulat untuk bisa menunaikan Shalat yang mulia, setelah shalat fardhu, shalat Tahajjud.


CARA 6
SHALAT MALAM MENYEMBUHKAN HATI YANG LALAI

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

(Dari Buku : "111 Cara Agar Anda Mudah Bangun Shalat Malam" karya Abu Al-Qa'qa Muhammad Ibn Shalih)

Sifat Lalai adalah penyakit berbahaya dan menyimpang. Penyakit ini akan menimpa hati yang selalu tenggelam dalam hal mubah ,bermalasan-malasan dalam ketaatan , dan hanyut dalam segala kenikmatan. Fokuslah untuk bemunajat kepada Allah , sedangkan ketika itu obat yang ampuh akan datang dengan izin Allah, yakni shalat malam.

"Barangsiapa mengerjakan shalat malam dengan membaca sepuluh ayat Qur'an, dia tidak dituliskan termasuk orang-orang yang lalai. Barangsiapa mengerjakan shalat malam dengan membaca 100 ayat Qur'an , dia akan dituliskan termasuk dalam orang yang Qunut. Dan barangsiapa mengerjakan shalat malam dengan membaca 1000 ayat Qur'an dituliskan dalam sebagai orang yang kaya" (HR. Abu Daud, Ibnu Khuzaimah dan Ibn Hibban, dihasankan oleh Al Albani dalam SHahih Al-Targib wa Al-Tarhib no.635)

Dari Abu Hurairah , Rasulullah bersabda :
"Barangsiapa menjaga shalat-shalat wajib , dia tidak dituliskan sebagai orang yang lalai. Dan barangsiapa yang dalam shalat malamnya membaca 100 ayat , tidak dituliskan sebagai orang yang lalai, tetapi ditetapkan orang yang Qunut"(HR Al-Hakim dan Ibn Khuzaimah, dishahihkan Al-Bani dalam Al-Silisilah Al-Shahihah no.643)

Barangsiapa shalat malam dengan membaca 100 ayat , tidak dituliskan sebagai orang yang lalai. Dan barangsiapa mengerjakan shalat malam dengan membaca 200 ayat , akan ditetapkan sebagai orang QUnut nan Ikhlas" (HR Al-Hakim dalam Al-Mustadrak , hadits shahih berdasar syarat Imam Muslim)

Orang yang tidur dan meninggalkan shalat malam disebut sebagai Rasulullah :
"Orang itu telah dikencingi kedua telinganya oleh setan"(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Menurut Ibn Hajar, makna setan kencing artinya setan menguasai manusia itu dan meremehkannya dengan menmbuatnya seperti WC yang dipersiapkan untuk buang air. Karena biasanya yang dianggap remeh selalu dijadikan tempat buang air.

Obat HATI ada 5 menurut Yahya Ibn Mu'adz Al-Razi :

1. Membaca Qur'an dan makna nya sambil mentafakurinya
2. Perut kosong disiang hari
3. Mengerjakan Shalat Malam
4. Merendah diri pada waktu shahur
5. Bergaul dengan orang-orang shaleh

Bangun malam memiliki keistimewaan dalam meredam gejolak kebinatangan yang hinggap pada diri manusia seperti keterikatan dengan mewahnya dunia, syahwat, kelezatan , kesombongan dll. Kedudukannya seperti ANTI TOKSIN.
Oleh karena itu ada kebiasaan di kalangan sebagian orang, apabila mereka ingin membentuk seekor binatang menjadi binatang pemburu yang bagus, mereka akan membuat binatang tsb tidak banyak istirahat dan membiarkannya lapar "


CARA 7
ALLAH MENGAWASI SHALAT MALAM KITA


Salah satu cara yang bisa memudahkan kita bangun shalat malam adalah dengan merasa bahwa Rabb Anda Yang Maha Tinggi selalu mengawasi saat Anda mengerjakan shalat malam tersebut.

Sebab seorang hamba yang fakir, bila ia melihat tuannya mengawasi dan memperhatikan kerjanya, maka hilanglah keletihan yang ia rasakan.
Dalam kondisi seperti inilah maka kita memohon ridha Tuhan Rabb Yang Maha Besar dan Maha Lembut.

Ash-Shu'ara (26) No. Ayat : : 217-220

وَتَوَكَّلْ عَلَى الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ
Dan bertawakkallah kepada (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang, (217)



الَّذِي يَرَاكَ حِينَ تَقُومُ

26.218. Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk shalat)


وَتَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِينَ

26.219. dan (melihat pula) perobahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud.



إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ


26.220. Sesungguhnya Dia adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Atau ada di Qur'an Surat Al Muzzammil (73) ayat 20 :

73.20. Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu.....


Sayyid Qutb mengatakan :

"Dalam Ayat ini terdapat kasih sayang dan ketenangan bagi kaum mukminin. Maknanya Allah melihat shalat malam yang kita kerjakan. Anda dan orang-orang yang bersama dengan Anda menghadap dalam timbangan Allah. Sesungguhnya Allah mengetahui bahwa Anda dan mereka yang selalu jauh dari ranjang mereka, meninggalkan empuknya kasur pada malam dingin dan tidak mendengar seruan ranjang-ranjang tetapi mendengar seruan Allah.


Ibn Mas'ud r.a meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad Salallahu'alaihiwassalam bersabda :
"Allah kagum dengan 2 jenis manusia :

1. Seseorang yang bangun dari tempat tidurnya , mengabaikan keluarga dan kekasihnya , untuk melaksanakan shalat malam, lalu Allah Azza Wajjala berfirman : " Wahai Malaikat-Ku, Lihat hamba-Ku yang bangun dari tempat tidurnya, meninggalkan keluarga dan yang dikasihinya , untuk melaksanakan shalat malam karena rindu untuk mendapatkan apa yang ada di sisi-Ku"

2. Seseorang yang berperang di jalan Allah. Dia dan lainnya mengalami kekalahan dan menyadari akibat kekalahan itu, serta mengetahui juga ada pahala yang akan didapat jika kembali berperang. Lalu orang ini kembali berperang hingga akhirnya terbunuh. Allah berfirman kepada malaikatNya :
"Wahai Malaikat-Ku, Lihat hamba-Ku yang kembali berperang karena mengharap dan rindu dengan apa yang Kumiliki hingga akhirnya dia terbunuh"
(HR.AHMAD ,Abu Yá'la, Al-Thabarani dan Ibn Hibban. Dihasankan oleh A-Albani dalam Shahih Al-Targhib wa Al-Tarhib (1/258)

Mari saudarakau dan sahabatku, bangunlah pada waktu malam, ber-istighfarlah kepada TuhanMu dari kekuranganMu dan banyaknya tidur yang kamu lakukan, menangislah seolah-olah engkau sedang patah harapan, dan memohonlah kabulnya permintaan kepada RabbMu yang Maha Pengabul dan Pengasih...


Sungguh hidangan kenikmatan telah disediakan pada malam-malam gelap gulita. Tidak seorang pun dari kita kecuali akan diseru.
Wahai orang-orang Mukmin, bersegeralah !
Alangkah beruntung orang yang menjawab , dan ternyata dia benar...
Dan celaka bagi orang yang diusir dari pintu kebaikan !
Wallahu'alam bishawab
Baca Selengkapnya...

Jika saja bukan karena keridhaan-Mu, Apa yang dapat dilakukan oleh manusia yang seperti debu ini dengan Cinta-Mu? #Izza Rupaida Febriani#